PT Timah Tebar Ribuan Bibit Ikan Endemik untuk Pulihkan Kolong Tambang

Rabu, 05 November 2025 | 08:27:20 WIB
PT Timah Tebar Ribuan Bibit Ikan Endemik untuk Pulihkan Kolong Tambang

JAKARTA - PT Timah Tbk menebar ribuan bibit ikan endemik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung di kolong bekas penambangan bijih timah. Langkah ini dilakukan untuk mendukung pemulihan ekologis sekaligus meningkatkan perekonomian masyarakat lokal.

Departement Head Corporate Communication PT Timah Tbk, Anggi Siahaan, mengatakan penebaran bibit ikan dilakukan di kawasan Pondok Pesantren Ibnu Sabil Desa Cambai, Kecamatan Namang, Kabupaten Bangka Tengah. “Penebaran bibit ikan endemik kali ini dilakukan di kolong bekas tambang kawasan Pondok Pesantren Ibnu Sabil Desa Cambai,” ujarnya di Pangkalpinang.

Bibit ikan yang ditebar meliputi indukan baong, tebelang, ikan tanah, belido, lais, betok, ikan sepat, tempalak Budu, seluang, klencah, tepala pinang, nilem, beta burdigala, dan ikan air tawar lainnya. Kegiatan ini merupakan komitmen PT Timah dalam mengelola lingkungan pascatambang secara berkelanjutan.

Upaya Pemulihan Ekologis Pascatambang

Menurut Anggi, pekan sebelumnya PT Timah juga menebar bibit ikan di kolong bekas tambang kawasan Pemali, Kabupaten Bangka. Tujuannya sama, yakni mendukung ekonomi masyarakat sekaligus melestarikan ikan endemik di lingkungan operasional perusahaan.

Manajer PPS Alobi, Endi R Yusuf, menekankan bahwa kegiatan ini menjadi salah satu upaya berkelanjutan untuk mengembalikan fungsi ekologis kolong bekas tambang. “Kegiatan seperti ini penting dilakukan secara berkelanjutan untuk menjaga keseimbangan alam sekaligus mendukung upaya pemanfaatan lahan pasca tambang agar kembali produktif," katanya.

Kolam bekas penambangan timah yang selama ini jarang dimanfaatkan, kini kembali produktif. Penebaran ikan membuat kolam tersebut menjadi habitat alami bagi biota air sekaligus mendukung aktivitas ekonomi masyarakat.

Manfaat Sosial bagi Masyarakat dan Santri

Pengasuh Pondok Pesantren Ibnu Sabil, Rizal, menyampaikan apresiasi atas penebaran bibit ikan ini. Ia menekankan manfaatnya bagi para santri, sebagian besar berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas.

“Sebagian besar santri yang belajar di pesantren ini berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi terbatas. Oleh karena itu, kegiatan penebaran ikan ini sangat bermanfaat bagi mereka, minimal untuk makan sehari-hari,” ujarnya.

Sebelumnya, kolam bekas tambang di pesantren belum banyak dimanfaatkan karena jumlah ikan sedikit. Kolam tersebut biasanya hanya dipakai untuk berwudlu dan aktivitas santri di sore hari.

Rizal menambahkan, jarang ada yang memancing karena ikannya memang tidak banyak. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan karena memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.

Kolaborasi Lingkungan dan Ekonomi Berkelanjutan

Penebaran bibit ikan juga menjadi strategi PT Timah untuk memanfaatkan lahan pasca tambang secara produktif. Kegiatan ini mendorong terciptanya keseimbangan ekologis sekaligus memberikan nilai ekonomi bagi masyarakat lokal.

Dengan program berkelanjutan ini, kolong bekas tambang tidak hanya menjadi kawasan ekologis tetapi juga sarana pendidikan dan ekonomi bagi masyarakat. PT Timah menunjukkan bagaimana perusahaan tambang dapat berperan dalam pelestarian lingkungan tanpa mengabaikan kepentingan sosial.

Kegiatan ini mencerminkan komitmen perusahaan dalam pengelolaan lingkungan pascatambang. Strategi ini diharapkan menjadi contoh praktik berkelanjutan bagi perusahaan tambang lain di wilayah Bangka Belitung.

Penebaran ribuan bibit ikan oleh PT Timah Tbk hingga kini telah menunjukkan hasil positif bagi kolong bekas tambang dan masyarakat setempat. Langkah ini sekaligus memperkuat kesadaran akan pentingnya kolaborasi antara perusahaan, masyarakat, dan lembaga pendidikan dalam menjaga keseimbangan alam.

Terkini