JAKARTA - PT Fuji Finance Indonesia Tbk. (FUJI) terus menunjukkan performa keuangan yang solid sepanjang 2025. Hingga 30 September 2025, perusahaan berhasil mencatat kenaikan laba bersih sebesar 43,66 persen dari Rp4,42 miliar menjadi Rp6,35 miliar.
Pertumbuhan signifikan tersebut menandai pemulihan dan penguatan bisnis perseroan di tengah kondisi ekonomi yang masih penuh tantangan. Laba per saham FUJI juga mengalami peningkatan dari Rp3,4 menjadi Rp4,89 per lembar saham, mencerminkan efisiensi operasional yang semakin baik.
Kinerja positif ini didorong oleh pertumbuhan pendapatan yang mencapai Rp11,93 miliar, naik 44,43 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp8,26 miliar. Capaian ini sekaligus menegaskan keberhasilan strategi bisnis perusahaan dalam menjaga stabilitas pendapatan di tengah fluktuasi pasar pembiayaan.
Sumber Pendapatan dan Pertumbuhan Aset
Laporan keuangan perseroan menunjukkan bahwa pendapatan Fuji Finance berasal dari beberapa lini bisnis utama. Komponen terbesar masih disumbang oleh pendapatan pembiayaan sebesar Rp8,9 miliar, diikuti oleh pendapatan bunga sebesar Rp2,15 miliar, serta pendapatan lain-lain bersih senilai Rp861,28 juta.
Struktur pendapatan yang beragam ini memperlihatkan bahwa perusahaan mampu mengoptimalkan berbagai sumber penghasilan untuk mendukung pertumbuhan berkelanjutan. Dengan demikian, ketergantungan pada satu segmen bisnis dapat diminimalkan.
Secara keseluruhan, total aset Fuji Finance mencapai Rp187,57 miliar, naik 6,26 persen dibandingkan posisi akhir 2024 yang sebesar Rp176,52 miliar. Pertumbuhan aset ini didukung oleh peningkatan aktivitas pembiayaan dan pengelolaan kas yang efisien.
Di sisi lain, liabilitas perusahaan tercatat hanya Rp8,65 miliar, jauh lebih kecil dibandingkan nilai ekuitas yang mencapai Rp178,92 miliar. Rasio tersebut menunjukkan struktur keuangan yang sangat sehat dan tingkat leverage yang rendah.
Kinerja Kas dan Pembiayaan Menunjukkan Perbaikan
Selain mencatat kenaikan laba dan pendapatan, Fuji Finance juga memperkuat posisi likuiditasnya. Hingga 30 September 2025, kas dan setara kas mencapai Rp105,32 miliar, meningkat 26,92 persen dari posisi akhir 2024 yang sebesar Rp82,98 miliar.
Kenaikan ini menjadi sinyal positif bahwa perusahaan memiliki kemampuan likuiditas yang kuat untuk mendukung ekspansi bisnis sekaligus memenuhi kewajiban jangka pendeknya.
Adapun total penyaluran pembiayaan yang berhasil dicatat perseroan hingga September 2025 mencapai Rp80,57 miliar. Angka ini menunjukkan adanya aktivitas bisnis yang terus meningkat di sektor pembiayaan, terutama di tengah tantangan industri multifinance yang ketat.
Kinerja positif di segmen pembiayaan ini juga menjadi bukti bahwa Fuji Finance mampu menyalurkan kredit dengan selektif dan tetap menjaga kualitas portofolio pembiayaannya.
Strategi Manajemen Risiko dan Efisiensi Jadi Pilar Utama
Direktur Utama Fuji Finance Indonesia, Anita Marta, menjelaskan bahwa pertumbuhan kinerja perusahaan tidak terlepas dari penerapan strategi manajemen risiko yang disiplin serta efisiensi di berbagai lini operasional.
“Kami melancarkan strategi manajemen risiko yang ketat serta efisiensi operasional yang terus kami jalankan,” ungkap Anita, menegaskan pendekatan konservatif yang diterapkan perseroan.
Menurutnya, fokus utama perusahaan adalah menjaga momentum pertumbuhan yang berkelanjutan, sambil tetap memperhatikan kualitas pembiayaan dan kepuasan pemegang saham. Pendekatan ini dinilai penting agar perusahaan tidak hanya tumbuh secara kuantitatif, tetapi juga secara kualitas bisnis.
Anita menambahkan bahwa Fuji Finance selalu berusaha mendapatkan debitur yang layak dan menyalurkan pembiayaan yang benar-benar produktif. “Kami berupaya untuk memberikan nilai terbaik bagi seluruh pemegang saham melalui pembiayaan yang berkualitas,” ujarnya.
Mitigasi Risiko dan Fokus pada Pembiayaan Berkualitas
Dalam menjalankan kegiatan pembiayaan, Fuji Finance tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dan manajemen risiko yang ketat. Perusahaan memastikan bahwa setiap pembiayaan yang disalurkan memiliki pengikatan jaminan yang memadai untuk mengurangi potensi risiko gagal bayar.
Langkah mitigasi tersebut dilakukan melalui pengikatan hak tanggungan atas aset debitur, yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap potensi kerugian. Pendekatan ini sejalan dengan prinsip manajemen risiko berbasis nilai (value-based risk management) yang diterapkan oleh Fuji Finance.
Selain itu, perusahaan terus memperkuat proses analisis kredit dengan sistem penilaian internal yang ketat, guna memastikan kualitas pembiayaan tetap terjaga. Strategi tersebut membuat Fuji Finance tetap stabil meskipun kondisi pasar pembiayaan di 2025 masih diwarnai ketidakpastian.
Momentum Pertumbuhan yang Berkelanjutan
Fuji Finance melihat peluang pertumbuhan ke depan masih terbuka lebar, terutama dengan meningkatnya permintaan pembiayaan dari sektor produktif. Perseroan akan terus memperluas basis pembiayaan sambil menjaga prinsip kehati-hatian agar pertumbuhan yang dicapai tetap berkelanjutan.
Dengan struktur modal yang kuat dan rasio keuangan yang sehat, perusahaan memiliki ruang cukup luas untuk melakukan ekspansi ke sektor-sektor yang memiliki potensi tinggi. Keberhasilan meningkatkan laba bersih hingga 43,66 persen menjadi indikator penting bahwa strategi yang diterapkan selama ini berjalan efektif.
Manajemen Fuji Finance optimistis bahwa hasil positif ini dapat menjadi fondasi bagi kinerja yang lebih baik di kuartal berikutnya.
Prospek Bisnis dan Arah Kebijakan Fuji Finance
Memasuki akhir tahun 2025, Fuji Finance berkomitmen menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan pengendalian risiko. Fokus utama masih diarahkan pada penguatan kualitas aset, peningkatan efisiensi biaya, serta pengembangan layanan pembiayaan yang lebih inovatif dan kompetitif.
Selain itu, perusahaan juga terus memperhatikan tren pasar serta dinamika suku bunga yang dapat memengaruhi biaya dana (cost of fund). Dengan kemampuan manajemen dalam menyesuaikan strategi, Fuji Finance berharap dapat mempertahankan margin keuntungan yang optimal.
Upaya transformasi digital juga menjadi bagian dari strategi jangka panjang perseroan. Digitalisasi proses pembiayaan diharapkan mampu mempercepat layanan kepada nasabah sekaligus meningkatkan efisiensi operasional.
Optimisme Menuju Akhir Tahun
Kinerja keuangan yang kuat hingga kuartal ketiga 2025 menjadi modal penting bagi Fuji Finance untuk menghadapi sisa tahun dengan optimisme tinggi. Dengan likuiditas yang solid, rasio keuangan yang sehat, serta pengelolaan risiko yang disiplin, perusahaan diperkirakan dapat menjaga tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun.
Anita Marta menegaskan kembali bahwa Fuji Finance berkomitmen menjaga reputasi sebagai lembaga pembiayaan yang sehat, transparan, dan berorientasi pada keberlanjutan. “Kami akan terus fokus menjaga kualitas pembiayaan dan memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan,” ujarnya.
Dengan strategi yang matang, struktur keuangan yang kuat, serta penerapan tata kelola perusahaan yang baik, Fuji Finance optimistis dapat mempertahankan momentum pertumbuhan dan memperluas kontribusinya dalam industri multifinance nasional.
Dengan capaian laba bersih Rp6,35 miliar dan pertumbuhan pendapatan hampir 45 persen per September 2025, Fuji Finance Indonesia Tbk menegaskan posisinya sebagai perusahaan pembiayaan yang mampu beradaptasi dan tumbuh secara sehat. Disiplin dalam pengelolaan risiko, efisiensi biaya, serta fokus pada pembiayaan berkualitas menjadi kunci keberhasilan perusahaan menjaga kinerja positif di tengah dinamika ekonomi yang terus berubah.