Sering Berkeringat dan Mudah Gerah? Waspadai Penyakit yang Mungkin Jadi Penyebabnya

Kamis, 06 November 2025 | 10:09:01 WIB
Sering Berkeringat dan Mudah Gerah? Waspadai Penyakit yang Mungkin Jadi Penyebabnya

JAKARTA - Pernah merasa tubuh cepat gerah dan berkeringat meski sedang tidak beraktivitas berat? Kondisi ini kerap dianggap sepele, padahal bisa menjadi tanda adanya gangguan kesehatan yang perlu diperhatikan.

Keringat memang berfungsi sebagai mekanisme alami tubuh untuk menyeimbangkan suhu. Namun, jika tubuh mengeluarkan keringat berlebih tanpa alasan yang jelas, hal tersebut bisa menandakan adanya gangguan metabolik, hormonal, atau bahkan infeksi tertentu.

Mengenali penyebab badan mudah berkeringat adalah langkah penting untuk menentukan cara mengatasinya. Mari simak penjelasan lengkap tentang berbagai faktor medis yang bisa menyebabkan tubuh cepat gerah dan berkeringat.

Beragam Penyebab Tubuh Mudah Berkeringat Secara Berlebihan

Tubuh biasanya berkeringat setelah berolahraga, berada di tempat panas, atau mengonsumsi makanan pedas. Tetapi bila keringat muncul tanpa pemicu yang jelas, disertai rasa lemas, nyeri, atau demam, bisa jadi tubuh sedang memberi sinyal adanya penyakit tertentu.

Salah satu penyebab umum adalah hiperhidrosis, yaitu kondisi medis di mana kelenjar keringat bekerja terlalu aktif. Orang dengan hiperhidrosis sering mengeluarkan keringat banyak di telapak tangan, kaki, wajah, atau ketiak, bahkan dalam kondisi sejuk.

Hiperhidrosis bisa bersifat genetik atau muncul akibat penyakit lain seperti diabetes, gangguan saraf, atau perubahan hormon saat menopause. Meski tidak berbahaya, kondisi ini sering menimbulkan rasa tidak nyaman dan menurunkan kepercayaan diri.

Selain itu, hipoglikemia atau kadar gula darah rendah juga dapat menyebabkan tubuh cepat berkeringat. Kondisi ini biasanya terjadi pada penderita diabetes yang menggunakan obat penurun gula darah.

Saat kadar gula turun drastis, tubuh melepaskan hormon adrenalin untuk menyeimbangkan energi. Reaksi ini membuat penderita berkeringat berlebihan, terutama pada malam hari.

Kaitan Antara Obesitas, Menopause, dan Keringat Berlebih

Penyebab lain yang sering luput diperhatikan adalah obesitas. Penumpukan lemak berlebih membuat suhu tubuh meningkat dan menghambat pelepasan panas melalui kulit.

Akibatnya, tubuh bekerja lebih keras untuk menurunkan suhu dengan cara mengeluarkan keringat lebih banyak. Penderita obesitas sering mengeluh cepat gerah meski hanya melakukan aktivitas ringan.

Sementara itu, pada wanita, menopause juga menjadi salah satu penyebab umum munculnya keringat berlebih. Perubahan hormon estrogen yang drastis dapat menimbulkan sensasi panas tiba-tiba atau hot flashes, terutama di area wajah, dada, dan kepala.

Kondisi ini sering berlangsung di malam hari dan mengganggu kualitas tidur. Gejala dapat bertahan lama tergantung dari keseimbangan hormon dalam tubuh masing-masing individu.

Selain perubahan hormon, gangguan kecemasan dan stres emosional juga bisa memicu keringat berlebih. Hormon adrenalin yang dilepaskan saat tubuh merasa tegang menyebabkan kelenjar keringat bekerja lebih aktif, terutama di telapak tangan, ketiak, dan wajah.

Keringat akibat kecemasan umumnya bersifat psikologis, namun efeknya nyata dan dapat menimbulkan rasa tidak nyaman. Mengelola stres melalui meditasi, olahraga ringan, atau terapi bisa membantu meredakannya.

Infeksi dan Penyakit Serius yang Ditandai Keringat Berlebih

Beberapa penyakit infeksi juga bisa menyebabkan tubuh berkeringat lebih banyak dari biasanya. Salah satunya adalah tuberkulosis (TBC), yaitu infeksi bakteri yang menyerang paru-paru.

Tanda khas TBC antara lain keringat berlebih di malam hari, batuk lebih dari tiga minggu, nyeri dada, dan tubuh terasa lemah. Tanpa pengobatan yang tepat, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius dan menular ke orang lain.

Selain TBC, infeksi pada lapisan dalam jantung atau endokarditis juga memicu produksi keringat berlebih. Gejalanya meliputi demam, nyeri otot, kelelahan, serta keringat malam yang muncul terus-menerus.

Tubuh menghasilkan keringat sebagai reaksi terhadap infeksi yang terjadi di organ vital tersebut. Kondisi ini termasuk serius dan memerlukan perawatan medis segera karena bisa berujung pada kerusakan jantung permanen.

Infeksi lain yang juga menyebabkan keringat berlebih adalah osteomielitis, yaitu peradangan pada tulang akibat infeksi bakteri. Penderita biasanya merasakan nyeri, kemerahan, pembengkakan, serta demam disertai keringat malam.

Selain itu, beberapa obat seperti antidepresan, terapi hormon, dan obat diabetes juga bisa memicu keringat berlebih. Reaksi tubuh terhadap obat dapat berbeda pada setiap orang tergantung sensitivitas dan kondisi kesehatannya.

Langkah Sederhana Mengatasi Tubuh yang Mudah Berkeringat

Untuk mengurangi produksi keringat berlebih, perhatikan cara berpakaian dan lingkungan sekitar. Gunakan pakaian berbahan ringan seperti katun yang menyerap keringat dan pilih warna terang agar tidak menyerap panas berlebihan.

Hindari pakaian ketat yang menahan udara dan meningkatkan suhu tubuh. Ruangan dengan ventilasi baik, kipas angin, atau pendingin udara dapat membantu menjaga kenyamanan selama beraktivitas.

Selain faktor eksternal, perhatikan pula pola makan. Hindari makanan pedas, minuman beralkohol, serta minuman berkafein karena dapat meningkatkan suhu tubuh dan memicu keluarnya keringat lebih banyak.

Sebaliknya, konsumsi makanan bergizi seimbang seperti sayuran dan buah segar untuk membantu menjaga metabolisme dan kestabilan suhu tubuh. Tubuh yang terhidrasi dengan baik juga lebih efisien dalam mengatur suhu.

Gunakan antiperspiran sebelum beraktivitas, terutama pada area ketiak. Produk ini bekerja dengan cara menutup sementara pori-pori kelenjar keringat agar produksi keringat berkurang tanpa mengganggu fungsi alami tubuh.

Jika cara-cara tersebut belum efektif, dan keringat disertai gejala seperti nyeri dada, infeksi kulit, atau rasa lemah berlebihan, segera konsultasikan dengan dokter. Pemeriksaan medis dapat membantu menemukan penyebab utama dan memberikan pengobatan yang sesuai.

Kesimpulan: Keringat Berlebih Bisa Jadi Pertanda Kondisi Medis Tertentu

Badan mudah gerah dan berkeringat tidak selalu disebabkan oleh suhu panas atau aktivitas fisik. Kadang, hal tersebut menandakan adanya masalah kesehatan seperti gangguan hormon, infeksi, atau kelainan metabolik.

Mengetahui penyebabnya sejak dini membantu Anda mengambil langkah pencegahan yang tepat. Dengan perawatan dan gaya hidup sehat, masalah keringat berlebih bisa dikendalikan dan kualitas hidup tetap terjaga.

Terkini