JAKARTA - PT Freeport Indonesia (PTFI) menyatakan bahwa smelter perseroan di Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE), Manyar, Gresik, Jawa Timur, hingga kini belum beroperasi penuh. Target pengoperasian baru dipatok pada kuartal II-2026 seiring jadwal pembukaan kembali tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC).
VP Corporate Communications Freeport Indonesia Katri Krisnati menjelaskan bahwa pengoperasian parsial tambang GBC diperkirakan dimulai secara bertahap pada akhir kuartal I-2026. “Sehingga diperkirakan pasokan konsentrat ke smelter PTFI di KEK Gresik dapat kembali dimulai pada pertengahan kuartal II 2026,” ujarnya, Rabu, 24 Desember 2025.
Produksi Tambang yang Terbatas
Saat ini, aktivitas penambangan Freeport hanya dilakukan di tambang Deep Mill Level Zone (DMLZ) dan Big Gossan. Dua tambang tersebut memproduksi sekitar 70.000 ton konsentrat per hari, setara 30% dari total kapasitas produksi sebesar 210.000 ton per hari.
Katri menekankan bahwa volume konsentrat ini baru bisa memenuhi sebagian kebutuhan smelter PT Smelting di Gresik. “Aktivitas penambangan PTFI hanya dilakukan di tambang DMLZ dan Big Gossan dengan kapasitas sekitar 30% dari total produksi,” katanya.
Sebelumnya, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengungkapkan tingkat utilitas smelter Manyar telah mencapai 70% pada Agustus 2025. Namun, produksi harus dihentikan sementara setelah longsor di GBC awal September 2025.
Rencana baru pengoperasian smelter Manyar akan dimulai pada triwulan kedua 2026. Smelter ini saat ini hanya mengolah lumpur anoda sebagai produk sampingan PT Smelting.
Lumpur anoda dimurnikan untuk diekstrak emas, perak, dan mineral ikutan lainnya. Hal ini memastikan smelter tetap beroperasi meskipun kapasitas pengolahan konsentrat penuh belum tercapai.
Strategi Diversifikasi Pasokan Konsentrat
Menteri ESDM Bahli Lahadalia mendorong PTFI untuk membeli konsentrat tembaga dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN). Langkah ini dimaksudkan untuk memastikan pasokan material bagi smelter Freeport tetap terjaga meski produksi internal terbatas.
Bahlil menjelaskan bahwa ia telah bertemu dengan Presiden Direktur PTFI Tony Wenas untuk membahas rencana pembelian konsentrat dari AMMN. “Pak Tony kemarin kan ketemu sama saya, saya minta untuk Amman dan Freeport melakukan komunikasi B2B agar material mereka bisa dibeli oleh Freeport untuk diolah di smelter Freeport dengan harga keekonomian,” ujarnya.
Langkah ini memungkinkan smelter Manyar untuk memulai operasional dengan pasokan konsentrat yang lebih stabil. Inisiatif ini juga menjadi alternatif strategis untuk menjaga kesinambungan produksi smelter di tengah kendala pasokan tambang internal.
Tantangan dan Persiapan Operasional Smelter
Smelter Manyar saat ini masih menunggu pasokan konsentrat yang memadai dari tambang Grasberg. Persiapan operasional dilakukan secara bertahap untuk memastikan keselamatan dan kualitas proses produksi tetap terjaga.
Selain itu, pihak Freeport juga melakukan evaluasi teknis dan logistik untuk menghadapi kendala cuaca dan kondisi tambang bawah tanah. Target pengoperasian kuartal II 2026 diharapkan sesuai dengan kesiapan produksi konsentrat dari tambang GBC.
Dengan pembukaan kembali tambang Grasberg Block Cave, pasokan konsentrat diperkirakan meningkat secara signifikan. Hal ini akan memungkinkan smelter Manyar beroperasi secara optimal dan memenuhi kapasitas pengolahan yang direncanakan.
Kolaborasi dengan PT Amman Mineral Internasional Tbk menjadi bagian dari strategi menjaga kontinuitas produksi. Langkah ini juga mempermudah integrasi rantai pasok smelter agar lebih fleksibel terhadap fluktuasi pasokan.
Dampak terhadap Industri dan Ekonomi Lokal
Pengoperasian penuh smelter Manyar diperkirakan akan meningkatkan kapasitas pengolahan tembaga nasional. Hal ini mendukung pencapaian target industri hilirisasi mineral yang menjadi fokus pemerintah.
Selain itu, smelter Manyar juga diharapkan membuka lapangan kerja dan mendukung pertumbuhan ekonomi di wilayah Gresik dan sekitarnya. Peningkatan kapasitas produksi dapat memberi efek positif bagi industri pendukung dan rantai nilai logistik lokal.
Dengan target kuartal II 2026, Freeport optimistis smelter dapat memberikan kontribusi lebih besar bagi pemenuhan kebutuhan industri dalam negeri. Strategi diversifikasi pasokan dan pengelolaan operasional menjadi kunci keberhasilan jangka panjang.
Perseroan juga memprioritaskan pengelolaan lingkungan dan keselamatan kerja selama persiapan operasional. Langkah ini penting untuk memastikan keberlanjutan operasional smelter dan kepatuhan terhadap regulasi nasional.
Kolaborasi dengan pemerintah, termasuk arahan Menteri ESDM, dinilai strategis untuk memastikan kelancaran pasokan konsentrat. Pendekatan B2B dengan AMMN menjadi solusi praktis menjaga ketersediaan bahan baku bagi smelter Manyar.
Dengan demikian, smelter Manyar siap menjadi bagian integral dari ekosistem pengolahan tembaga di Indonesia. Operasional penuh yang ditargetkan kuartal II 2026 diharapkan memberi dampak positif jangka panjang bagi industri hilir.