MCOL

Komisaris MCOL Beli Saham 1,08 Juta Lembar, Prospek Perusahaan Jadi Sorotan

Komisaris MCOL Beli Saham 1,08 Juta Lembar, Prospek Perusahaan Jadi Sorotan
Komisaris MCOL Beli Saham 1,08 Juta Lembar, Prospek Perusahaan Jadi Sorotan

JAKARTA - Komisaris PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL), Diah Asriningpuri Sugianto, melakukan pembelian 1,08 juta saham MCOL senilai Rp4,13 miliar. Transaksi itu dilakukan pada 5 November 2025 dengan tujuan investasi, menurut keterbukaan informasi Kamis, 6 November 2025.

Diah menjabat sebagai komisaris MCOL sejak 2018 dan kini menguasai 3,98 juta saham atau setara 0,11% hak suara. Sebelumnya, kepemilikannya tercatat 2,89 juta saham atau 0,08% hak suara, sehingga terjadi peningkatan signifikan pasca-transaksi.

Transaksi dilakukan di level harga Rp3.800 per lembar, sehingga total nilai pembelian mencapai Rp4,13 miliar. Pembelian ini menunjukkan keyakinan Diah terhadap prospek jangka panjang perusahaan meski saham MCOL sedang tertekan.

Tren Harga Saham MCOL

Pada penutupan perdagangan sesi I, Kamis, 6 November 2025, saham MCOL turun 0,52% atau 20 poin ke level Rp3.820 per lembar. Harga tersebut juga menandai pelemahan 24,36% sepanjang tahun 2025, sehingga investor diharapkan cermat memantau pergerakan saham.

Fluktuasi harga saham MCOL dipengaruhi oleh kondisi pasar batu bara yang melemah sepanjang tahun ini. Hal ini menjadi faktor penting dalam keputusan investasi para pemegang saham, termasuk komisaris perusahaan.

Kinerja Keuangan MCOL

Sepanjang Januari-September 2025, MCOL membukukan penurunan pendapatan 18,21% year-on-year (YoY). Pendapatan tercatat US$486,98 juta dibandingkan US$595,41 juta pada periode sama 2024, sejalan dengan meredupnya harga batu bara global.

Mayoritas pendapatan MCOL berasal dari penjualan ekspor batu bara senilai US$355,94 juta. Sementara pendapatan domestik terdiri dari sewa US$88,19 juta, penjualan batu bara US$41,73 juta, dan jasa pelayaran US$1,12 juta.

Pendapatan perusahaan dari pelanggan yang melebihi 10% total antara lain berasal dari PT Riung Mitra Lestari US$88,07 juta, HK Golden Sand International US$68,62 juta, Trafigura Asia Trading Pte Ltd. US$54,38 juta, China Bai Gui International US$49,82 juta, dan Adani Global Pte. Ltd. Grup US$41,41 juta.

Beban pokok pendapatan MCOL sepanjang 9 bulan 2025 tercatat US$394,62 juta. Beban penjualan US$19,17 juta, beban umum dan administrasi US$24,51 juta, serta beban pajak penghasilan US$14,17 juta, mencerminkan tekanan biaya yang masih harus dikendalikan.

Laba Bersih Menurun

Sejalan dengan pendapatan yang menurun, laba bersih MCOL juga mengalami penurunan drastis. Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 178,16% YoY, dari US$99,55 juta per kuartal III/2024 menjadi US$35,79 juta sepanjang 9 bulan 2025.

Dengan kurs Rp16.680 per dolar AS, laba bersih MCOL sepanjang 9 bulan 2025 setara Rp596,97 miliar. Penurunan laba ini menjadi catatan penting bagi investor dalam menilai prospek jangka menengah saham MCOL.

Meski demikian, langkah komisaris memborong saham menunjukkan keyakinan terhadap potensi pemulihan perusahaan. Pembelian saham di tengah harga yang sedang turun dapat menjadi strategi untuk memperkuat posisi pemegang saham jangka panjang.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index