Jasa Marga

Jasa Marga Catat Laba Rp2,74 Triliun di Kuartal III 2025, Fokus Genjot Lima Proyek Tol Strategis

Jasa Marga Catat Laba Rp2,74 Triliun di Kuartal III 2025, Fokus Genjot Lima Proyek Tol Strategis
Jasa Marga Catat Laba Rp2,74 Triliun di Kuartal III 2025, Fokus Genjot Lima Proyek Tol Strategis

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk, salah satu emiten operator jalan tol terbesar di Indonesia, kembali menunjukkan kinerja positif sepanjang kuartal III tahun 2025. Perseroan berhasil membukukan laba inti sebesar Rp2,74 triliun, meningkat 5,02% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Dalam keterangan resminya di Jakarta, Direktur Utama Jasa Marga, Rivan A. Purwantono, menyampaikan bahwa peningkatan laba tersebut tidak hanya mencerminkan keberhasilan strategi bisnis perusahaan, tetapi juga menegaskan kekuatan fundamental Jasa Marga dalam menjaga stabilitas di tengah ekspansi besar proyek-proyek infrastruktur nasional.

“Capaian tersebut mencerminkan kekuatan fundamental perusahaan dalam menjaga performa bisnis secara konsisten,” ujar Rivan. Ia menegaskan bahwa strategi pengelolaan keuangan yang hati-hati serta efisiensi operasional menjadi kunci utama keberhasilan Jasa Marga mempertahankan pertumbuhan positif di tengah situasi ekonomi yang penuh tantangan.

Pertumbuhan Pendapatan dan EBITDA Dorong Kinerja

Pertumbuhan laba Jasa Marga didukung oleh peningkatan pendapatan usaha dan Earnings Before Interest, Taxes, Depreciation, and Amortization (EBITDA), serta penurunan biaya keuangan konsolidasi sebesar 14,21%. Langkah efisiensi yang diterapkan secara konsisten mampu menjaga kesehatan finansial perseroan dan memperkuat posisi arus kas operasional.

Pendapatan usaha Jasa Marga mencapai Rp14,52 triliun, naik 4,83% dibandingkan kuartal III 2024. Dari total pendapatan tersebut, pendapatan tol berkontribusi Rp13,42 triliun, sementara pendapatan usaha lain mencapai Rp1,11 triliun. Peningkatan ini menunjukkan bahwa sektor utama bisnis tol masih menjadi tulang punggung pendapatan Jasa Marga, namun diversifikasi usaha juga terus dikembangkan secara bertahap.

Selain itu, EBITDA perusahaan meningkat menjadi Rp9,73 triliun dengan margin 67,01%, menunjukkan efisiensi operasional yang semakin baik. Margin yang tinggi tersebut memperlihatkan kemampuan Jasa Marga dalam menjaga keseimbangan antara pendapatan, biaya operasional, serta kebutuhan investasi untuk proyek baru.

Operasikan 42 Persen Jalan Tol Nasional

Hingga akhir kuartal III 2025, Jasa Marga tercatat mengoperasikan 1.294 kilometer jalan tol, atau sekitar 42% dari total jalan tol beroperasi di Indonesia. Angka ini menegaskan posisi dominan Jasa Marga sebagai operator jalan tol terbesar di Tanah Air.

Selain itu, total konsesi jalan tol yang dikelola mencapai 1.736 kilometer, yang mencakup berbagai ruas strategis di Pulau Jawa, Sumatera, hingga Bali. Melalui pengelolaan tersebut, Jasa Marga berperan penting dalam mendukung konektivitas antarwilayah dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Rivan menjelaskan bahwa meskipun banyak proyek tol baru mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga keseimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial. Hal ini tercermin dari stabilitas rasio keuangan yang tetap kuat sepanjang 2025.

“Di tengah semakin banyaknya proyek jalan tol baru yang telah selesai serta mulai beroperasi, Jasa Marga tetap mampu menjaga keseimbangan antara kapasitas keuangan dan kesehatan finansial perusahaan,” ujarnya.

Konsolidasi Proyek dan Sinergi BUMN

Pada Juli 2025, Jasa Marga menyelesaikan adendum Perjanjian Pemegang Saham dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk di PT Jasamarga Jogja Solo (PT JMJ). Dengan penyelesaian ini, PT JMJ kini dapat dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Jasa Marga sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku.

Langkah konsolidasi tersebut menunjukkan sinergi antar-BUMN dalam mempercepat penyelesaian proyek strategis nasional, sekaligus memperkuat struktur kepemilikan Jasa Marga di berbagai proyek penting. Integrasi tersebut diharapkan dapat memperkuat koordinasi dalam operasional serta meningkatkan efisiensi pembiayaan dan pengelolaan aset.

Kerja sama strategis antarperusahaan BUMN juga membuka peluang bagi Jasa Marga untuk memperluas kapasitasnya dalam membangun dan mengelola infrastruktur berkelanjutan. Dengan sinergi ini, perusahaan tidak hanya berfokus pada pembangunan jalan tol, tetapi juga pada pengembangan kawasan pendukung ekonomi di sekitar infrastruktur jalan.

Fokus Lima Proyek Jalan Tol Strategis Nasional

Sebagai bagian dari komitmen mendukung pembangunan infrastruktur nasional, Jasa Marga kini tengah memfokuskan sumber dayanya pada lima proyek jalan tol utama yang tersebar di berbagai daerah. Proyek-proyek tersebut adalah Jakarta–Cikampek II Selatan, Akses Patimban, Yogyakarta–Bawen, Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo, dan Probolinggo–Banyuwangi.

Rivan menyampaikan bahwa kelima proyek tersebut memiliki nilai strategis tinggi karena mampu memperkuat konektivitas antardaerah sekaligus mempercepat distribusi logistik dan mobilitas masyarakat. Proyek-proyek ini juga diharapkan mampu menjadi penggerak utama dalam memperkuat perekonomian wilayah yang dilalui.

Pada Agustus 2025, Jasa Marga mencatat pencapaian penting dengan beroperasinya segmen Klaten–Prambanan sepanjang 7,85 kilometer pada proyek Solo–Yogyakarta–NYIA Kulonprogo. Pengoperasian segmen ini menjadi tonggak awal dalam mempercepat konektivitas antara Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, sekaligus memperlancar akses menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA).

Keberhasilan ini menunjukkan bahwa perusahaan terus berkomitmen menyelesaikan setiap proyek sesuai target waktu dan standar mutu yang tinggi. Dengan kehadiran infrastruktur baru, diharapkan arus transportasi semakin lancar dan potensi ekonomi daerah dapat berkembang lebih cepat.

Dorong Pertumbuhan dan Efisiensi Melalui Transformasi Digital

Selain fokus pada ekspansi proyek fisik, Jasa Marga juga memperkuat strategi digitalisasi untuk meningkatkan efisiensi dan transparansi operasional. Melalui penerapan teknologi Enterprise Resource Planning (ERP) dan sistem manajemen tol terintegrasi, perusahaan berupaya mempercepat transformasi digital di seluruh lini bisnis.

Transformasi ini tidak hanya berdampak pada peningkatan efisiensi kerja, tetapi juga memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna jalan tol. Beberapa inovasi seperti transaksi tol nirsentuh (contactless) dan sistem informasi lalu lintas real-time menjadi bukti nyata komitmen Jasa Marga dalam mendukung era digital transportasi.

Digitalisasi juga memungkinkan perusahaan memantau kinerja keuangan dan proyek secara lebih akurat. Dengan data yang terintegrasi, keputusan strategis dapat diambil lebih cepat dan tepat, sehingga meningkatkan efektivitas pengelolaan proyek dan menjaga profitabilitas jangka panjang.

Stabilitas Keuangan dan Keberlanjutan Bisnis

Rivan menekankan bahwa keberhasilan menjaga pertumbuhan laba di tengah peningkatan proyek konstruksi adalah hasil dari disiplin finansial dan manajemen risiko yang ketat. Jasa Marga selalu menyeimbangkan antara kebutuhan investasi dengan kemampuan likuiditas agar ekspansi tidak mengganggu stabilitas keuangan perusahaan.

“Kami memastikan setiap langkah ekspansi tetap sejalan dengan prinsip kehati-hatian finansial dan tata kelola perusahaan yang baik,” ungkap Rivan. Ia menambahkan, fokus perusahaan kini tidak hanya pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pembangunan berkelanjutan yang mempertimbangkan aspek sosial dan lingkungan.

Selain itu, Jasa Marga juga terus mengoptimalkan aset eksisting untuk mendukung pertumbuhan pendapatan jangka panjang. Berbagai inisiatif dilakukan, termasuk pengembangan rest area modern, layanan digital di jalan tol, dan program efisiensi energi.

Prospek Positif Menjelang Akhir Tahun

Menjelang akhir tahun 2025, Jasa Marga tetap optimistis mempertahankan kinerja positif di tengah meningkatnya kebutuhan infrastruktur nasional. Dengan dukungan pemerintah terhadap pembangunan jalan tol baru, perusahaan melihat peluang besar untuk terus memperluas portofolio dan meningkatkan pendapatan.

Laba inti yang meningkat, pendapatan yang tumbuh, serta efisiensi biaya menjadi indikator kuat bahwa Jasa Marga berada di jalur yang tepat. Ke depan, perusahaan akan terus memperkuat kolaborasi dengan mitra strategis, baik BUMN maupun swasta, untuk memastikan pembangunan infrastruktur berjalan cepat, aman, dan berkelanjutan.

“Kami berkomitmen mendukung konektivitas nasional melalui pembangunan jalan tol berkualitas tinggi, yang akan memperkuat perekonomian dan memudahkan mobilitas masyarakat,” tutup Rivan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index