JAKARTA - Upaya memperkuat ketahanan energi nasional terus dilakukan oleh PT Aneka Petroindo Raya (BP-AKR), pengelola jaringan SPBU bp di Indonesia. Perusahaan ini kembali menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) sebanyak 100.000 barel melalui kerja sama strategis dengan PT Pertamina Patra Niaga pada minggu ketiga November 2025.
Langkah tersebut menjadi bagian dari kolaborasi business to business (B2B) yang berkelanjutan antara kedua perusahaan besar sektor energi. Melalui penambahan pasokan ini, BP-AKR ingin memastikan distribusi BBM tetap lancar di seluruh jaringan SPBU, terutama wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat.
Komitmen BP-AKR dalam Menjaga Keberlanjutan Pasokan Energi
Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, mengonfirmasi bahwa BP-AKR telah menyerap 100.000 barel base fuel dari Pertamina Patra Niaga dan siap menambah volume serupa dalam waktu dekat. Ia menyebut tambahan kargo tersebut akan didatangkan pada minggu ketiga November 2025.
“Ya, BP nambah lagi 100 ribu barel. Minggu ketiga November,” ujar Laode di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (7/11/2025). Pernyataan itu menegaskan bahwa pemerintah terus mendorong kolaborasi antar badan usaha untuk memastikan ketersediaan energi nasional tetap aman.
Sebelumnya, Pertamina Patra Niaga telah menyalurkan 100.000 barel base fuel RON 92 kepada BP-AKR. Pengiriman ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap penyediaan BBM non-subsidi di jaringan SPBU milik badan usaha swasta.
Kolaborasi ini bukan hanya soal pasokan semata, tetapi juga bagian dari ekosistem energi yang lebih terbuka dan berdaya saing. Pemerintah berharap model kerja sama semacam ini dapat menjaga keseimbangan antara kebutuhan pasar dan keberlanjutan pasokan nasional.
Proses Penyaluran BBM Mengedepankan Tata Kelola dan Transparansi
Pj. Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth MV Dumatubun, menyebut bahwa seluruh tahapan penyaluran BBM ke BP-AKR dilakukan secara transparan dan sesuai prinsip good corporate governance. Ia menjelaskan, pasokan kepada PT Aneka Petroindo Raya (APR) telah memenuhi standar prosedur internal perusahaan.
“Untuk penyaluran pasokan yang sudah dilayani kepada PT APR sebanyak 100 ribu barel yang akan digunakan untuk SPBU-SPBU BP-AKR,” ujar Roberth. Ia menegaskan, proses ini berjalan sesuai mekanisme bisnis yang sehat dan profesional.
Roberth menambahkan, proses pemenuhan pasokan dilakukan melalui sejumlah tahapan penting. Tahapan tersebut mencakup negosiasi volume permintaan, pelaksanaan tender pemasok, verifikasi bersama joint surveyor, hingga penerapan mekanisme open book untuk menjamin transparansi komersial.
“Semua prosesnya berbasis compliance dan governance agar hasilnya akuntabel,” ungkapnya. Dengan sistem ini, Pertamina Patra Niaga memastikan setiap pasokan yang disalurkan memenuhi kualitas dan spesifikasi teknis yang disyaratkan.
Langkah tersebut juga menunjukkan komitmen perusahaan pelat merah itu dalam memperkuat peran BUMN sebagai mitra energi strategis bagi sektor swasta. Transparansi dan efisiensi dijaga untuk memastikan distribusi energi berjalan lancar dan tepat sasaran.
Distribusi BBM BP 92 Kembali Normal di Jabodetabek dan Jawa Barat
Dengan tambahan kargo impor tersebut, BP-AKR memastikan pasokan base fuel akan langsung digunakan untuk memulihkan distribusi BBM bp 92 di seluruh SPBU wilayah Jabodetabek dan Jawa Barat. Pasokan untuk wilayah Jawa Timur juga tengah dipersiapkan dan akan menyusul secara bertahap dalam beberapa minggu ke depan.
Presiden Direktur BP-AKR, Vanda Laura, menyampaikan bahwa ketersediaan kembali BP 92 merupakan bukti nyata komitmen perusahaan terhadap konsumen Indonesia. Ia menegaskan bahwa mutu produk tetap menjadi fokus utama dalam menjaga kepercayaan masyarakat.
“Prioritas kami jelas, BP 92 kembali tersedia dan kualitas produk yang dihadirkan konsisten terjaga. Fokus mutu ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang kami membangun layanan energi terpercaya di Indonesia,” ujar Vanda.
Lebih lanjut, Vanda menjelaskan bahwa seluruh pasokan base fuel yang diterima telah melalui uji kualitas ketat oleh surveyor independen. Proses ini dilakukan untuk memastikan kesesuaian dengan standar mutu yang ditetapkan pemerintah Indonesia dan standar global bp internasional.
Langkah tersebut tidak hanya menjaga kualitas, tetapi juga meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand BP sebagai penyedia energi modern dan berkualitas tinggi. “Bagi kami, ini bukan semata soal pasokan bahan bakar, tapi juga bentuk tanggung jawab terhadap konsumen,” tegasnya.
Menurut Vanda, BP-AKR berupaya menjaga keberlanjutan operasional SPBU dengan tetap mengedepankan keamanan, kualitas, dan tanggung jawab lingkungan. Ia menyebut, tambahan pasokan ini menjadi solusi sementara yang efektif untuk memastikan SPBU tetap beroperasi optimal.
Ekspansi dan Strategi Bisnis BP-AKR di Indonesia
Sejak pertama kali beroperasi pada tahun 2018, BP-AKR telah berkembang pesat dengan membangun lebih dari 70 SPBU di berbagai wilayah strategis. Jaringan tersebut mencakup kawasan Jabodetabek, Jawa Barat, dan Jawa Timur dengan target ekspansi berkelanjutan hingga ke wilayah lainnya.
Produk yang ditawarkan di SPBU bp mencakup BP Ultimate, BP Ultimate Diesel, BP 92, dan BP Diesel. Semua produk ini dipasarkan dengan dua skema bisnis, yakni Company Owned Company Operated (COCO) dan Dealer Owned Dealer Operated (DODO), yang memberi fleksibilitas bagi mitra lokal.
Keunggulan utama BP-AKR terletak pada teknologi ACTIVE yang digunakan pada produk BP 92 dan BP Ultimate. Teknologi ini diklaim mampu membantu menjaga kebersihan mesin kendaraan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar.
Selain itu, perusahaan juga memperkuat infrastruktur digital dalam layanan SPBU. Beberapa SPBU BP kini dilengkapi sistem pembayaran digital, aplikasi loyalti, serta area layanan tambahan seperti kafe dan mini market untuk meningkatkan kenyamanan konsumen.
BP-AKR menegaskan bahwa setiap langkah ekspansinya diarahkan untuk mendukung transformasi energi nasional. Melalui kolaborasi dengan Pertamina Patra Niaga, perusahaan berharap dapat memperluas akses energi berkualitas dengan harga kompetitif.
“Kolaborasi ini memperlihatkan semangat kemitraan yang saling menguntungkan bagi industri energi nasional,” ujar Vanda. Ia juga menegaskan bahwa perusahaan tetap berkomitmen untuk berinvestasi secara berkelanjutan di Indonesia.
Menjaga Keberlanjutan Pasokan dan Kepercayaan Publik
Langkah pengadaan base fuel impor bersama Pertamina Patra Niaga menunjukkan sinergi nyata antara sektor BUMN dan swasta dalam menjaga ketersediaan energi nasional. Kerja sama ini juga memperkuat ekosistem industri BBM non-subsidi yang kompetitif dan transparan.
Bagi BP-AKR, kolaborasi tersebut menjadi momentum untuk mempertegas posisi sebagai pemain penting dalam industri energi Indonesia. Perusahaan berharap konsistensi mutu dan keandalan pasokan dapat meningkatkan loyalitas pelanggan.
Vanda menegaskan bahwa fokus BP-AKR bukan hanya pada bisnis jangka pendek, melainkan pada pembangunan sistem energi yang berkelanjutan. “Kami ingin menjadi bagian dari solusi energi masa depan yang efisien, bersih, dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Dengan strategi berlapis mulai dari efisiensi operasional, inovasi produk, hingga kolaborasi strategis, BP-AKR optimistis dapat menjaga pertumbuhan yang solid di tengah tantangan pasar global.
Melalui kemitraan dengan Pertamina Patra Niaga, BP-AKR tidak hanya memperkuat rantai pasokan, tetapi juga mendukung upaya pemerintah menjaga stabilitas energi nasional. Langkah ini menjadi simbol sinergi antara kepentingan bisnis dan tanggung jawab publik.